Aku dingin
Dan kau makin semarak menuang cuka di atas luka
Aku mendakimu jauh sampai patah kaki
Sedang kau mati suri berdendang sendiri
Aku mendakimu jauh sampai patah kaki
Sedang kau mati suri berdendang sendiri
Aku dingin
Dan kau makin semarak menuang cuka di atas luka
Aku mendakimu jauh sampai patah kaki
Sedang kau mati suri berdendang sendiri
Aku mendakimu jauh sampai patah kaki
Sedang kau mati suri berdendang sendiri
Sejak itu Tuhan sebut kita sia-sia
Sejak itu Tuhan sebut kita sia-sia
Sejak itu Tuhan sebut kita sia-sia
Sejak itu Tuhan sebut kita sia-sia
Sejak itu Tuhan sebut kita sia-sia
Sejak itu Tuhan sebut kita sia-sia
Sejak itu Tuhan sebut kita sia-sia
Sejak itu Tuhan sebut kita sia-sia
Arti dari lirik lagu Tuhan Sebut Sia-Sia menggambarkan tentang suasana hati sang penyanyi yang kian dingin dan penuh luka, di mana ia merasakan kekecewaan dan ketidakhangatan di dalam hubungan percintaannya. Ia merasa kesepian bahkan hilang harapan karena usahanya tidak berbalas setimpal, sang kekasih justru lebih memilih ingin berdendang sendiri dan tidak mau memperjuangkan mereka bersama.
Dengan demikian, sejak itu, setelah sempat pontang-panting agar bisa menjadi sesosok manusia yang dapat mengerti dan memahami sang kekasih, ia seperti mendapatkan titik terang dari kemelutnya kisah ini. Tuhan seakan memberinya pertanda dan petunjuk bahwa semua hanya sia-sia, lepaskan, ikhlaskan, daripada hanya berjuang mempertahankan serta mencinta sendirian.