artiliriklagu.com – Asumsi yang dirilis pada 27 September 2024 merupakan lagu dari musisi asal Jakarta, Adrian Khalif, berkolaborasi dengan Bernadya. Lagu ini menjadi bagian dari album HARAP-HARAP EMAS, bersama dengan karya Adrian lainnya seperti lagu Tidak Karuan dan Sekarang.
Lagu bergenre pop yang ditulis oleh Adrian, Bernadya Ribka ini memiliki lirik yang galau dengan alunan nada yang sendu. Asumsi mengangkat tema tentang seseorang yang belum bisa move on dari cinta lamanya. Berikut lirik dan arti lagu Asumsi milik Adrian Khalif & Bernadya.
Lirik lagu Asumsi dari Adrian Khalif & Bernadya menceritakan tentang perjuangan seseorang yang berusaha untuk melupakan cinta di masa lalu yang sempat memenuhi dan mewarnai hidupnya. Meskipun ia telah berusaha melupakan dan memulai kisah yang baru, namun bayang-bayang sang mantan kekasih terus menghantuinya.
Pikirannya masih dipenuhi dengan kenangan indah dan pertanyaan apakah mantannya juga merasakan hal yang sama, walau ternyata sang mantan tampaknya tidak lagi peduli tentang dirinya. Meskipun dikhianati, hingga saat ini ia masih kesulitan untuk melanjutkan hidupnya, bahkan ia pun tak sanggup untuk membenci apalagi sampai melepaskan cinta yang ada hati.
[Verse]
Semenjak hari itu
Tak sedikit coba dekatiku
Kubiarkan semua berlalu
Gugur satu per satu
Karena setiap kucoba
Mulai kisah baru
Rasanya aku
Khianatimu
[Chorus]
Padahal kau di situ
Sudah tak mau tahu kabarku
Padahal kamu sibuk rayakan cinta barumu
Sedang aku sibuk coba lupakanmu
[Verse 2]
Salah yang waktu itu
Masih menghantuiku
Naskah kubuat seribu
Coba ku tak begitu
Karena apa gunanya
Mulai kisah baru
Jika maafmu
Masih kutunggu
[Chorus]
Padahal kau di situ
Sudah tak mau tau kabarku
Padahal kamu sibuk rayakan cinta barumu
Sedang aku sibuk coba lupakanmu
[Bridge]
Sebelum lelapku
Dibuka mataku
Kau penuhi pikiranku
Apakah kau tau
(Apakah kau tau)
Satu yang kumau
Keluar dari mulutmu?
[Chorus]
Semuanya asumsimu
Masa iya ku tak rindu
Karena ku paling tau
Kau gemar bermain di kepalamu terlalu jauh
Padahal kau di sini
Masih sering terbawa mimpi
Padahal detik ini kau masih belum terganti
Tak mungkin bisa kubenci
Mana mungkin aku benci
Mana mungkin aku benci