Lirik Terjemahan dan Makna Lagu Alexander dari Rex Orange County

artiliriklagu.com – Alexander merupakan lagu dari musisi asal Inggris, Rex Orange County, yang dirilis pada 18 Juli 2024. Lagu ini menjadi bagian dari album The Alexander Technique, bersama dengan karya Rex lainnya seperti lagu Guitar Song dan New Years.

Lagu bergenre pop ini memiliki melodi yang lembut dan lirik yang sederhana tentang curhatan masalah kesehatan yang dialami Rex Orange County selama beberapa tahun ini. Berikut lirik terjemahan dan arti lagu Alexander milik Rex Orange County.

Arti dan Makna Lagu Alexander

Lirik lagu Alexander dari Rex Orange County menceritakan tentang pengalaman pribadi dan perjuangan Rex Orange County dalam menghadapi masalah kesehatan mental yang sering dialihkannya pada sakit fisik seperti sakit punggung.

Melalui lagu ini, Rex Orange County mengajak pendengarnya untuk lebih terbuka tentang masalah kesehatan mental dan mencari bantuan jika diperlukan. Pasalnya orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat berdampak pada kualitas hidupnya.

Lirik Lagu Rex Orange County – Alexander dengan Terjemahan Indonesia

I’ve had back pain for most of my life
Hampir sepanjang hidupku kurasakan sakit di punggungku
And the most I ever did was see the doc
Jadi kegiatanku sering kali menemui dokter
And the doc told me that my back was alright
Dokter bilang bahwa punggungku baik-baik saja
He had initials in his shirt, he had a nice expensive watch
Dokter ini memakai baju berinisial namaku dan jam tangan mahal yang bagus
I thought he knew what he was doing or at least what was right
Kuanggap dia ahli dan setidaknya diagnosanya tepat
He made me fill a piece of paper out with different questions all about
Tapi dia menyuruhku mengisi selembar kertas yang penuh dengan pertanyaan

My health, wellbeing and the state of my life
Tentang kesehatan, kesejahteraan, dan keadaan hidupku
I’ll told the truth, I’m only lying to myself if I should lie
Kukatakan yang sejujurnya karena berbohong hanya merugikan diriku sendiri
So, I answered everything and did my best to keep it real in between the lines
Jadi kujawab semua pertanyaan dengan jujur dan apa adanya
I gave it back to him, he took his time and read the paper over once or twice
Lalu kukembalikan lembaran itu dan dibacanya dengan seksama

He looked at me as if to say, “I need to tell you something”
Dia menatapku seolah ingin berkata, “Ada sesuatu yang perlu kusampaikan”
“And don’t prepare for me to tell you something nice”
“Dan jangan harap itu sesuatu yang menyenangkan”
He wanted to know just much I tend to drink and smoke
Dia ingin tahu seberapa banyak biasanya aku minum dan merokok
I told him, how it was and then he gave me this advice
Kuberitahu dia apa adanya dan kemudian dia memberikanku saran

He said, “Ease up on stress, you don’t help yourself much”
Dia bilang, “Kurangilah stres, berhentilah menyulitkan dirimu sendiri”
“It’s too intense for you to take, you’ll only tense up”
“Ini terlalu berat untukmu, hanya akan membuatmu semakin tegang”
“And you see you have these issues and you struggle to relax”
Dan kau tahu kau punya masalah dan kesulitan untuk tenang”
“So you come see me the doctor to get something for your back”
“Jadi kau datang menemuiku untuk mengobati rasa sakit di punggungmu”
“But this piece of paper tells me that there’s more that you should address”
“Tapi dari isi kertas ini ada banyak hal yang harus kau tangani”
“I see some anger in you, plus addiction, plus the rest”
“Kulihat ada kemarahan di dalam dirimu, ditambah kecanduan, dan yang lainnya”
“I feel like we should speak about this ‘fore it comes first”
“Kurasa kita harus bicarakan ini sebelum menjadi parah”
“And I know a lot of people who can help for what it’s worth”
“Dan aku tahu orang-orang yang bisa membantumu mengatasinya”
I said, “I don’t know if you don’t understand man, my back just fucking hurts”
Kubilang, “Sepertinya kau tak paham, yang jelas punggungku sakit sekali”

Do I need physiotherapy? Or is it something worse?
Apakah aku perlu fisioterapi atau bahkan yang lebih buruk dari itu?
He paused and then he asked me, “What, I thought we should do”
Dia terdiam lalu bertanya kepadaku, “Lalu menurutmu apa yang harus kita lakukan”
I said, “If I knew that then you wouldn’t be here man I’m asking you”
Kubilang, “Jika aku tahu jawabannya maka aku tak akan ada di sini”
He handed me to someone who gave me a blood test
Dia mengarahkanku pada seseorang untuk tes darah
Who handed me to someone else who took my payment and took all of my fucking patience
Lalu mengarahkanku lagi pada orang lain yang memproses pembayaran dan menghabiskan seluruh kesabaranku
I should add at this point the doctor had already left
Perlu kutambahkan bahkan pada saat itu dokternya pun sudah pergi
And I resented that man, I never went back to him again
Dan kusimpan rasa kesalku pada orang itu dan aku tak berniat untuk kembali lagi

But you know in a weird way I feel like maybe he was right
Tapi kau tahu, anehnya adalah kurasa mungkin dia ada benarnya
I may be using my back pain to distract from the pain of life
Mungkin kugunakan sakit punggungku sebagai pengalihan dari penderitaanku
Feel it all externally, when really it’s just inside
Merasakan sakit dari luar ternyata yang sakit justru ada di dalam
Procrastinating, confrontation, every single time
Aku suka menunda-nunda dan menghindari konflik
So thank you Mr. Doctor man, I’m now being sincere
Jadi terima kasih pak dokter, kini aku berlapang dada
I guess I just didn’t wanna hear what I didn’t wanna hear, okay
Dan akan mendengarkan saran apa pun walau itu tak enak didengar