[Verse]
We are the children of the devolution
Kita adalah anak-anak dari penurunan peradaban
The infamous martyrs, the scars on the sun
Menjadi seorang martir yang mati-matian membela kepercayaannya
Asphyxiating with a smile on your face
Kau tercekik dengan senyum di wajahmu
While they pull your teeth out one by one
Sementara mereka mencabut gigimu satu per satu
[Pre-Chorus]
Is this what you wanted? No
Inikah yang kau inginkan?
Do you want some more? Yeah
Apa justru kau mau yang lebih?
D-Generation
Wahai anak muda
Who’s keeping score?
Siapa yang akan mencatat angkanya?
[Chorus]
‘Cause you got a taste now
Karena kau telah merasakannya
Drank the Kool-Aid by the jug
Percaya pada sesuatu dengan begitu saja
So suffer your fate, oh
Maka nikmatilah penderitaanmu
Come here and give me a hug
Kemarilah dan berikanlah aku pelukan
Nobody loves you like I love you
Tak ada yang menyayangimu seperti aku
Oh, my dear
Oh, sayangku
But you should’ve known
Seharusnya kau tahu
That this was gonna end in tears
Jika semua ini akan berakhir dengan air mata
[Verse 2]
Such a sucker for an execution
Sungguh bodoh untuk sebuah keputusan
The void is a vampire, fat on our blood
Kehampaan bagaikan hampir yang menyesap darah kita
Domesticated like a cat in a cage
Dikurung bagaikan kucing di dalam kandang
While they try their hand at playing God
Sementara mereka mencoba bermain menjadi Tuhan
[Pre-Chorus]
Is this what you wanted? No
Inikah yang kau inginkan?
Do you want some more? Yeah
Apa justru kau mau yang lebih?
D-Generation
Wahai anak muda
Afraid there’s no cure
Takut tak ada obatnya
[Chorus]
‘Cause you got a taste now
Karena kau telah merasakannya
Drank the Kool-Aid by the jug
Percaya pada sesuatu dengan begitu saja
So suffer your fate, oh
Maka nikmatilah penderitaanmu
Come here and give me a hug
Kemarilah dan berikanlah aku pelukan
Nobody loves you like I love you
Tak ada yang menyayangimu seperti aku
Oh, my dear (Oh, oh-oh)
Oh, sayangku
But you should’ve known
Seharusnya kau tahu
That this was gonna end in tears
Jika semua ini akan berakhir dengan air mata
[Bridge]
I got my hands around your throat
Kucengkram lehermu dengan tanganku
I love the way you choke
Aku suka saat kau tercekik
‘Cause I am yours and you are mine
Karena aku milikmu dan kau milikku
I’ll never let you go
Aku tak akan pernah melepasmu
My hands around your throat
Kucengkram lehermu dengan tanganku
I love the way you choke
Aku suka saat kau tercekik
‘Cause I am yours and you are mine
Karena aku milikmu dan kau milikku
I’ll never let you go
Aku tak akan pernah melepasmu
[Breakdown]
(Hey! Hey! Hey!) I’ll never let you go
(Hey! Hey! Hey!) Aku tak akan pernah melepasmu
(Hey! Hey! Hey!) Get the fuck up, yeah!
(Hey! Hey! Hey!) Berdirilah, yeah!
[Chorus]
‘Cause you got a taste now
Karena kau telah merasakannya
Drank the Kool-Aid by the jug
Percaya pada sesuatu dengan begitu saja
So suffer your fate, oh
Maka nikmatilah penderitaanmu
Come here and give me a hug
Kemarilah dan berikanlah aku pelukan
Nobody loves you like I love you
Tak ada yang menyayangimu seperti aku
Oh, my dear (Oh, oh-oh)
Oh, sayangku
But you should’ve known
Seharusnya kau tahu
That this was gonna end in tears
Jika semua ini akan berakhir dengan air mata
[Outro]
You should’ve known
Kau seharusnya tahu
What if it’s like, la, la-la-la,
Bagaimana jika
Oh, I forgot somethin’, la-la-la, la, yeah
Oh, aku lupa sesuatu
La-la-la, that this was gonna end in tears
Jika semua ini akan berakhir dengan air mata
Or some shit like that
Atau hal-hal buruk lainnya
Arti dari lirik lagu Kool-Aid menceritakan tentang sang penyanyi yang mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap kaum-kaum terutama kaum anak muda yang dengan mudah terbawa arus, seperti mengikuti tren dan ideologi yang tidak memberikan manfaat atau bahkan merugikan dirinya sendiri.
Dalam liriknya, Kool-Aid merujuk pada suatu tragedi pembunuhan massal-bunuh diri lewat minuman perisa (Kool-Aid) yang berisi sianida yakni tragedi Jonestown, yang mana lebih dari 900 orang pengikut sekte Kuil Rakyat tewas dalam tragedi tersebut.
Maka dari itu, lewat lagu Kool-Aid, Bring Me The Horizon (BMTH) mengajak para pendengarnya agar bisa lebih kritis lagi dan mempertimbangkan tindakan atau kebiasaan yang akan diikuti dalam kehidupan sehari-hari karena bisa saja tindakan tersebut dapat merugikan diri sendiri.